Peluang Usaha Bakso, Bisnis yang Nggak Ada Matinya

2
1652
Peluang Usaha Bakso, Bisnis yang Nggak Ada Matinya

Hobi makan bakso kan? Menggoda ya kalau dengar suara mangko dipukul lewat? Tua, muda, kecil, perempuan, laki-laki sampai wanita karier pasti demen makanan bakso. Coba Anda hitung berapa banyak orang yang mengambil peluang usaha bakso sampai sekarang. Pasti nggak akan sempat, ha..ha..ha..

Karena bisnis kuliner bakso ini banyak peminatnya, walaupun saya pernah posting artikel tentang waralaba bakso, saya akan tulis lagi artikel usaha bakso ini. Kan beda waralaba dengan usaha jualan bakso biasa, ya kan… Contohnya nggak tanggung-tanggung, langsung dari usaha bakso sukses dekat rumah saya.

Nama warung baksonya EMHA. Ownernya, bapak Sumarno. Beliau sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun untuk menggeluti peluang bisnis bakso. Awal buka usaha bakso, ia berkeliling menggunakan gerobak dorong di daerah seputaran kampus UGM. Lamanya kurang lebih 10 tahun.

Akhirnya pada tahun 1997, beliau ditawari modal usaha oleh investor bisnis untuk membuka warung makan dengan sistem bagi hasil. Dengan modal tersebut ia gunakan untuk menyewa ruko dan memulai usaha bakso non keliling dengan nama Bakso EMHA.

Usaha jual bakso EMHA ini punya keunikan tersendiri. Penyajian baksonya yang komplit model Jawa. Jadi pak Sumarmo itu tidak hanya menyuguhkan bakso dan mie saja. Namun juga memberikan tambahan seperti tetelan (kecambah), bakwan, daun sawi dan bihun putih.

Selain itu ia juga menawarkan menu baksonya dalam 2 bentuk, yaitu urat dan bakso halus. Dan beliau sangat menjaga kualitas rasa baksonya. Caranya adalah memberikan lebih dari yang para pesaing lakukan dalam hal bumbu dan bahan bakso. Prinsip bisnisnya adalah : “Lebih baik kelebihan dalam memberi daripada kekurangan dan gunakan selalu bahan baku yang halal, tidak menggunakan campuran”, jelas bapak yang sudah berumur 41 tahun ketika ditanya resep sukses bisnisnya.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pak Sumarno membutuhkan daging sebanyak 5 Kg, tepung kanji 3 Kg, minyak goreng 3 lt, kecambah 10 ribu rupiah, arang 30 ribu rupiah, sawi, cabe, bawang, saos, kecap dan beberapa bumbu lainnya secukupnya. Kebutuhan tersebut ia beli di pasar langganannya.

Jam buka usaha bakso pak Sumarmo mulai pukul 09.00 sampai pukul 21.00. Agar bisa buka tepat waktu, ia sudah harus belanja dan mulai memproduksi pada jam 5 pagi. “Setiap hari saya belanja ke pasar jam 5 pagi. Setelah itu saya membuat bakso dan menyiapkan segala sesuatunya mulai jam 6 sampai jam 8 pagi. Setelah semuanya selesai, saya baru buka warung makan ini mulai jam 9 pagi”, katanya.

Setelah usaha baksonya berkembang, sekarang Pak Sumarno di bantu dengan kakaknya. Hal ini dilakukan karena warung makan Bakso EMHA sudah mampu mendatangkan pengunjung 100 sampai 150 orang setiap harinya. Pasti akan kerepotan jika yang bekerja hanya beliau. Konsumen utama dari bakso EMHA ini mahasiswi yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Sedangkan untuk masyarakat umum seperti ibu rumah tangga dan penjaga toko hanya sekitar 10-20% saja.

Untuk strategi promosi, beliau tidak melakukan “aktifitas pemasaran” yang berarti. Yang beliau lakukan hanya memilih lokasi usaha yang strategis. Selebihnya, ia hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut konsumen itu sendiri. Dengan “2 cara” ini saja bakso EMHA terbukti mempunyai pelanggan yang banyak. Bahkan terkadang konsumen harus melewati antrian panjang.

Ketika ditanya mengenai persaingan di peluang usaha bakso sekarang ini, Pak Marno hanya menjelasakan bahwa dunia persaingan itu tidak masalah asalkan sehat. “Namanya rejeki itu masing-masing sudah ada yang mengatur. Yang paling penting adalah bagaimana kita berusaha”, imbuhnya. Dari usaha baksonya ini, kini Pak Marno bisa membeli rumah sendiri dan mencukupi istri dan 3 anaknya.

Nah, bagi Anda yang berkeinginan untuk memulai peluang usaha bakso, berikut ini adalah perhitungan usaha bakso yang meliputi modal usaha bakso dan asumsi keuntungan dalam sebulan. Analisa ini sederhana, tetapi setidaknya bisa Anda pakai sebagai gambaran awal untuk membuat rencana usaha bakso. Biaya sewa dan bahan baku tergantung dari lokasi usaha dan daerah Anda masing-masing.

Analisa Usaha bakso :

Investasi Awal

  • Sewa Ruang Usaha : Rp. 12.000.000,00 / Tahun
  • Gerobak : Rp. 1.500.000,00
  • Peralatan makan : Rp. 250.000,00
  • Kursi dan Meja : Rp. 1.000.000,00
  • Bahan Baku : Rp. 500.000,00
  • Biaya Lain-lain : Rp. 250.000,00
  • TOTAL : Rp. 15.500.000,00

Pendapatan

  • Bakso : 150 Mangkok x @ Rp. 5.000,00 = Rp. 750.000,00
  • Minuman : 150 Gelas x @. Rp. 1.500,00 = Rp. 225.000,00
  • Total Pendapatan / bln : Rp 975.000.00 x 30 = Rp. 29.250.000,00

Pengeluaran

  • Bahan Baku (daging, tepung kanji, bumbu dapur, gula dll) : Rp 15.500.000,00
  • Sewa Ruang Usaha : Rp. 1.000.000,00
  • Upah Tenaga 2 orang @ Rp.1.500.000,00 : Rp. 2.000.000,00
  • Biaya Listrik, Air : Rp. 300.000,00
  • TOTAL : Rp. 20.300.000,00

Keuntungan

  • Rp. 29.250.000,00 – 20.300.000,00 = Rp. 8.950.000,00

Dengan keuntungan usaha hampir 9 juta per bulan untuk warung bakso yang tidak begitu besar, cukup lumayan kan? Apalagi sekarang persaingan usaha warung bakso cukup ketat. Tetapi memang benar, peluang usaha bakso ini nggak ada matinya. Pprospek usaha bakso selalu cerah. Jika memang demikian, lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga berani memutuskan untuk mengikuti jejak beliau?

(sumber gambar : fadhliipad.blogspot.com)

2 COMMENTS

Leave a Reply to eric Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty − 20 =