Cari Investor Asing ? Anda Baca Tips Ini Dulu Biar Berhasil (Part 1)

Horas pakde bude… Pagi !! Pada semangat kan ente-ente pade? Wokeh, tema kali ini adalah tips cari investor asing. Ada 2 tips. Yang pertama, silahkan baca artikel saya tentang cara mencari investor. Yang kedua, silahkan Anda artikel saya yang satu ini. Mari kita bahas…

Anda tahu bagian mana yang paling dilihat pertama oleh calon investor Anda? Ada yang tahu? Kalau ada, tulis di kotak komentar ya? Kalau tidak, ane yang beritahu. Bagian yang paling pertama dilihat oleh calon investor adalah “dokumen keuangan“.

Tidak peduli calon investor Anda adalah investor lokal atau investor asing, seksi ini adalah seksi yang pertama kali dilihat. Di bagian ini, Anda harus mencantumkan banyak hal. Contohnya laporan kebutuhan dan penggunaan dana, laporan proforma, laporan keuangan aktual jika ada dan sebagainya.

Well, saya tidak akan bahas semua. Yang saya ingin bahas saat ini adalah laporan kebutuhan dan penggunaan dana. Mengapa tips cari investor asing bagian ini yang saya dahulukan? Karena sebelum mereka membaca dokumen keuangan Anda yang lainnya, mereka ingin tahu “Berapa sih kebutuhan modal yang harus saya keluarkan?”

Ingat, ini baku dan sudah standar. Jadi berlaku baik Anda cari investor asing atau cari investor lokal. Prinsipnya sama saja, bahasanya aja yang beda. Satunya Indonesia, satunya Inggris. Saya lanjutkan…

So, jika mereka ingin tahu “berapa kebutuhan modal yang harus mereka keluarkan”, Anda harus berikan 2 hal ini pada mereka :

1. Ringkasan Kebutuhan Dana
2. Laporan Penggunaan Dana

“Hoaaheemmmm… Ngantuk bos !!” Hoiii… jangan ngantuk dulu. Walaupun bahasa keuangan membuat Anda jenuh, kalau Anda ingin berhasil cari investor asing atau lokal, perhatikan materi ini. Okay… saya lanjutkan kembali tips cara mencari investor usaha. Ojo turu !! 

Bahasan Cari Investor Asing #1 : “Ringkasan Kebutuhan Modal”

Anda harus paham bahwa saat Anda cari investor asing, si calon investor asing Anda akan menganalisa kebutuhan modal bisnis Anda. Mereka akan membedakan modal kedalam 3 jenis :

1. Modal Kerja (Working Capital)
   Modal kerja adalah kebutuhan berfluktuasi yang harus Anda bayar kembali melalui kas (likuiditas) selama siklus bisnis selanjutnya, umumnya satu tahun.
2. Modal Pertumbuhan (Growth Capital)
   Ini adalah modal pertumbuhan usaha Anda. Jadi Anda perlu menunjukkan bagaimana modal akan Anda gunakan dalam meningkatkan laba usaha yang cukup guna mengembalikan investasi mereka selama beberapa tahun. Umumnya kurang dari 7  tahun.
3. Modal Ekuitas (Equity Capital)
   Modal ini Anda gunakan untuk kebutuhan permanen. Modal ini bisa Anda peroleh dari investor asing atau investor di Indonesia yang mau mengambil resiko dengan hasil keuntungan modal (capital gain) atau saham tertentu.

Nah, inti dari poin ini adalah Anda terangkan kepanda mereka kebutuhan modal yang seperti apa yang Anda minta. Apakah yang Anda butuhkan adalah modal ekuitas, modal kerja atau modal pengembangan.

Sudah mulai mumet forsing markosing ya, wkwkwkwkwk… Tenang, ciri khas Dokter Bisnis adalah mengulas masalah bisnis dan investasi yang nyata dengan bahasa yang gamblang dan mudah untuk Anda mengerti disertai contoh yang mudah Anda pahami (*Narsis neh, weks…).

Bahasan Cari Investor Asing #2 : “Laporan Penggunaan Dana”

Calon investor luar negeri Anda akan meminta kepada Anda untuk membuat laporan tentang bagaimana uang mereka Anda gunakan. Jelas, itu hak mereka. Si calon investor berhak untuk tahu kemana uang mereka Anda belanjakan.

Mereka tidak ingin uang tersebut Anda belanjakan ke hal-hal yang tidak penting seperti mobil pribadi Anda atau jajan pisang goreng anak Anda. Maka dari itu, jelaskan kepada mereka bahwa Anda tidak membeli pisang goreng atau mobil keluarga. Caranya Bagaimana? Cukup Anda sebutkan 2 hal berikut ini di proposal bisnis Anda :

1. Bagaimana Anda bermaksud memanfaatkan dana investasi tersebut.
2. Topanglah laporan Anda dengan data pendukung. Laporan penopang akan menunjukkan kepada calon investor asing atau lokal Anda bahwa Anda membuat laporan penggunaan dana yang benar. 

Wokeh, biar Anda kagak frustasi, saya beri contohnya ya… tapi di artikel cari investor asing bagian 2. Saya mau mandi dulu. Gerah… Lagian kalau saya terusin sekarang Anda malah bingung ntar. Okay? Matur nuwun.

(sumber gambar : agbeat.com)