Investasi Jati : Mau Tahu Berapa Harga Pohon Jati? 130 Juta Rupiah !!

10
3479
Investasi Jati : Mau Tahu Berapa Harga Pohon Jati? 130 Juta Rupiah !!

Masih dengan investasi perkebunan… Ada yang pernah investasi jati? Belum? Mau tahu berapa harga pohon jati satu “glondong-nya”? Iya lah… Wokeh, mari kita bahas langsung bagaimana “ganasnya” bisnis kayu jati.

Siapa yang tidak kenal komoditas jati. Anda yang awam dengan dunia perkayuan, dunia furniture dan konstruksi pasti akan mengakui kepopularitas kayu jati, benar kan?

Kayu jati adalah jenis kayu keras yang tinggi dan bertajuk rindang, sebagaimana kayu keras lain. Kayu jati terkenal dengan harganya yang mahal dan sifat kayu yang tahan lama.

Selain itu, kayu jati juga terkenal dengan corak guratan yang beralur indah. Dan jika Anda budidaya jati, Anda bisa jadikan perkebunan jati Anda sebagai hutan buatan. Mantab kan?

Investasi jati bukan sebuah usaha budidaya kayu biasa. Meski budidaya pohon jati lebih sama dengan budidaya tanaman perkebunan kayu keras lainnya, namun karena potensinya yang luar biasa, budidaya pohon jati “diperlakukan” sebagai investasi jangka panjang.

Diluar itu, isu pemanasan global yang semakin marak belakangan ini mendorong pemerintah menggiatkan upaya penghijauan. Dengan menanam jati, Anda telah memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam hal program penghijauan. 

Bisnis kayu jati adalah bisnis jangka panjang. Masa tunggu budidaya tanaman jati terhitung cukup lama. Anda baru bisa memanen pohon jati tersebut setidaknya 7 tahun kemdian. Meskipun cukup lama, ada beberapa kelebihan investasi jati jika Anda bandingkan dengan investasi kayu keras lainnya.

Bahkan jika Anda bandingkan dengan beberapa investasi konvensional, investasi jayu jati lebih dinilai banyak orang lebih menguntungkan. Setidaknya ada 3 kelebihan investasi jati :

  1. Dalam memulai investasi jati, ada tahapan awal yang harus Anda lalui, yang sedikit lebih rumit dari investasi lain. Mulai dari pemilihan lahan, penggarapan lahan hingga penanaman dan perawatan. Pada investasi biasa, proses awalnya mungkin tidak akan serumit ini. Namun justru hal ini menjadi kelebihan, karena dengan persiapan awal ini Anda dapat mengukur dan memprediksi dengan lebih realistis modal awal Anda.
  2. Langkah dalam penanaman hingga perawatan dan panen, secara umum sudah pakem. Jadi boleh dikata, Anda tidak memerlukan analisa pasar, situasi politik dan sebagainya. Berbeda dengan investasi saham atau investasi emas yang mengharuskan Anda untuk selalu menganalisa situasi pasar. Segala tindakan Anda terhadap investasi memerlukan pertimbangan khusus sesuai hasil analisa.
  3. Harga di pasaran untuk jati dari tahun ke tahun cenderung naik, bukannya turun. Permintaan untuk kayu jati juga terus stabil, bahkan masih bisa meningkat.
  4. Masa panen atau take profit sudah pasti, sedang dalam investasi konvensional, take profit bisa berubah-ubah.

Hanya saja, investasi jati adalah sebuah investasi. Dan dalam menjalankan sebuah investasi, apapun, Anda sebagai seorang investor perlu melakukan sejumlah analisa demi memastikan peluang yang bisa Anda peroleh dari investasi tersebut. Di saat yang sama, investor juga perlu mengukur tingkat resiko dari investasi tersebut.

Sebuah investasi dinyatakan layak adalah ketika modal yang perlu Anda keluarkan sebagai investor masih reliable jika Anda bandingkan dengan prospek keuntungan yang bisa Anda peroleh. Semakin besar prosentasi keuntungan terhadap modal, maka potensi investasinya semakin baik.

Investasi tidak mungkin lepas dari resiko. Semakin besar resiko yang ada dalam investasi tersebut, semakin tinggi kehati-hatian Anda terhadap investasi tersebut. Meski secara umum masyarakat kerap mengenal idiom “semakin tinggi resiko semakin tinggi peluangnya”, namun tidak selamanya idiom ini berlaku.

Pada beberapa kasus, resiko sebuah investasi jauh lebih mudah terprediksi. Jika ada masalah, ada beberapa investasi yang lebih mudah “dicarikan” solusinya dibandingkan investasi yang lainnya. Dan sekali lagi, hal ini juga berlaku dalam investasi jati.

“Okay, saya paham bos. Sekarang bagaimana perhitungan investasi jati serta teknis budidayanya?”. Baik, biar saya jelaskan. Begini, misalkan Anda punya modal 25 juta rupiah. Perkiraan bibit jati yang bisa Anda tanam sekitar 1.250 buah. Kemudian Anda pasti membutuhkan lahan yang bisa Anda beli atau sewa, benar kan.

Nah, pilihlah kawasan yang sedikit pelosok agar Anda memperoleh tanah dengan harga yang miring. Setelah itu, Anda siapkan modal kurang lebih sebesar 50 juta rupiah untuk penanaman dan perawatan selama 2-3 tahun.

Setelah menginjak usia 3 tahun, biasanya struktur jati sudah lebih besar dan kuat. Disini Anda tidak perlu lagi melakukan perawatan intensif. Hanya saja daripada tidak terpakai, jarak yang tersisa antara pohon jati bisa Anda jadikan sebagai lahan tumpang sari.

Pada masa 15 tahun pasca tanam, ukuran diameter pohon jati sudah mencapai kurang lebih 50 cm. Anda sudah bisa mulai panen. Untuk diameter 50 cm, Anda bisa dapatkan sekitar 50 juta rupiah per kubik. Harga ini masih bisa naik dengan prosentasi kenaikan sekitar 10% pertahun.

Dan jika satu pohon ukuran diameternya 50 cm dengan tinggi sekitar 30 m, maka satu pohon bisa bernilai sekitar 130 juta !! Luar biasa kan? Coba bandinkan jika Anda berinvestasi dengan cara menabung di bank selama 15 tahun. Hasilnya jauh…

Eniwei, dari total pohon 1.250 bibit jati tersebut, biasanya 30 % nya perlu Anda sulam atau Anda tebang sebelum usia 10 tahun. Penebangan ini bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan pohon-pohon jati yang nantinya akan Anda jadikan produksi utama.

Kayu hasil penebangan awal ini tetap bisa Anda jual, tentunya dengan harga pohon jati yang lebih murah, sekitar 6 juta hingga 18 juta rupiah, tergantung dari ukuran kayunya.

Well, dengan perkiraan modal awal sekitar 50 juta rupiah saja, Anda bisa mengantongi total keuntungan hingga 10-12 milyar rupiah. Angka yang sangat fantastis bukan? Tapi ingat, tidak ada investasi yang tidak beresiko. Sekali lagi saya tekankan, semua investasi pasti beresiko. Dan resiko terbesar dari investasi pohon jati terletak pada pencurian kayu dan serangan hama.

Maka dari itu, hal yang harus Anda pelajari adalah bagaimana cara mengeliminer resiko investasi tersebut “seminim mungkin” dengan mempelajari investasi tersebut “sedalam mungkin”, okay?

Anda tertarik menjalankan investasi jati? Harga pohon jati bisa mencapai 130 juta rupiah lho, ha..ha..ha..

(sumber gambar : bandungparket.blogspot.com)

10 COMMENTS

  1. saya punya jati kurang lebih 40 tetapi ada yg besar dan ada yg kecil bagaimana cara kita mengetahui level kuaitas dan harga?
    trimakasih, mohon jawabannya

  2. saya punya pohon jati kurang kebih 40 batang dg usia 15 tahun, bagaimana cara mengetahui mengetahui level kwalitas n harga jati tersebut,terimakasih

  3. saya mau jual tahan . LT 1674m di penuhi pohon jati.yang ingin saya tanyakan bagai mana ,dan kpd siapa seharusnya saya menjual agar tidak mendapatkan untung (tidak rugi)
    Terimakasih

  4. saya mau jual tanah. LT 1674m di penuhi pohon jati.yang ingin saya tanyakan bagaimana ,dan kpd siapa seharusnya saya menjual agar mendapatkan untung (tidak rugi)
    Terimakasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × 2 =