Manajemen Penjualan : Pakai Sistem Penjualan Kredit? Pikir Dulu !!

0
1779
Manajemen Penjualan : Pakai Sistem Penjualan Kredit? Pikir Dulu !!

Bagus nggak ya manajemen penjualan dengan menggunakan sistem penjualan kredit? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Tergantung. Anda harus berhati-hati jika ingin menggunakan sistem penjualan kredit. Perlu Anda ketahui bahwa penjualan tidak selalu sama dengan penerimaan. Dan profit tidak selamanya berupa dana cash. Bingung? Penjelasan sederhana tentang teori penjualan kredit seperti ini.

Misalkan Anda menjual 1000 unit produk kerajinan dengan total nilai jual 10 juta rupiah. Dari angka 10 juta rupiah tersebut, anggaplah Anda punya margin 3 juta rupiah. Profit 30% cukup besar kan? Ok… Anda memilih menggunakan manajemen penjualan dengan sistem penjualan kredit.

Misalkan Anda meminta konsumen buat bayar DP 4 juta rupiah. Sisanya baru akan Anda terima berupa angsuran selama 2 bulan, dengan pembayaran tiap bulannya sebesar 3 juta rupiah. Di sini, nilai penjualan Anda adalah 10 juta rupiah tapi penerimaan Anda “cuma” 4 juta rupiah.

Kalau dilihat sepintas, teknik penjualan ini menghasilkan profit 3 juta rupiah kan? Besar… Padahal biaya produksinya cuman 7 juta rupiah. Tapi dengan dana cash Anda saat ini yang hanya sebesar 4 juta rupiah (hasil dari DP konsumen Anda), kira-kira bisa nggak buat produksi 1000 unit lagi? Nggak bisa kan?

Jelas !! Karena Anda butuh 7 juta rupiah untuk bisa memproduksi lagi sebanyak 1000 buah. Dan dengan dana cash hanya 4 juta rupiah, Anda hanya bisa berproduksi setengahnya lebih dikit dari produksi sebelumnya. Sekitar 570 unit lah… Sampai di sini penjelasan di atas bisa Anda pahami kan? Moga-moga bisa, he..he..he.. Sip, saya lanjut.

Nah, Anda lihat bahwa penjualan dan profit besar bukanlah “sebuah jawaban” bagi cashflow Anda. Melainkan pembayaran dari konsumen Anda, alias penerimaan. Jadi ketika konsumen Anda membayar tagihannya ke tim penjualan Anda, itu barulah sebuah progress bagi cashflow Anda.

“Lalu bagusnya bagaimana dok?”… Saya punya solusi atau tips untuk mengubah manfaat dari profit besar yang Anda dapat menjadi progress bagi dana cash Anda. Disimak dan dipahami yaā€¦

  1. Pastikan Anda bisa selalu beroperasi.
    Kasus sistem penjualan kredit diatas adalah sebuah kesalahan fatal dari sisi cashflow. Kenapa? Karena dengan dana cash hanya 4 juta rupiah, produksi Anda akan menurun sekitar 50%. Sehebat apapun marketing Anda, tidak akan berubah menjadi penjualan jika Anda tidak mempunyai produk yang bisa Anda jual. Jadi pastikan dana cash Anda mampu membiayai produk Anda penuh dan sesuai target. Ingat itu !!
  2. Gunakan sistem prive.
    Mungkin ini agak “melenceng” dikit dari pembahasan manajemen penjualan dengan menggunakan sistem penjualan kredit. Tapi IMHO, masalah prive ini sering nggak diperhatikan. TerutamaĀ  buat pengusaha yang baru memulai membangun bisnis. So, ada baiknya saya masukan di sini. Jadi begini, Anda harus tahu bahwa dana cash Anda dalam perusahaan bukanlah dana pribadi Anda, meskipun usaha ini milik Anda 100%. Anda harus secara rutin menggunakan prive (penarikan pemilik) dalam jumlah tertentu untuk membiayai kebutuhan pribadi Anda. Jadi prive ini bisa Anda anggap semacam gaji bulanan Anda lah. Dengan demikian, cashlow perusahaan Anda tidak terganggu.
  3. Optimalkan penjualan tunai.
    Penawaran produk dengan menggunakan sistem penjualan kredit memang lebih banyak diminati. Tapi kalau bisa Anda bisa jual cash, kenapa tidak? Usaha dengan sistem penjualan tunai akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk mengatur cashflow bisnis Anda. Anda tidak perlu profit yang besar. Selama cashflow bisnis Anda sehat dan neraca pada laporan keuangan Anda mantab, Anda tetap bisa mengantar bisnis Anda menjadi sukses.
  4. Hitung biaya sebelum melakukan penjualan kredit.
    Contoh diatas adalah contoh buruk dari sistem penjualan kredit yang tidak dihitung lebih dahulu. Saya katakan di awal tadi, pastikan Anda selalu bisa berproduksi penuh. So, pastikan dana cash yang masuk tetap bisa menjaga kesehatan cashflow. Hitung dulu dengan seksama sebelum Anda memutuskan menggunakan sistem penjualan kredit. Jika perlu, perbesar margin atau harga jual Anda.

Jadi intinya, kalau Anda ingin menggunakan strategi penjualan dengan sistem kredit, cermati dulu manajemen penjualan Anda. Lihat keuangan bisnis Anda, arus kas perusahaan Anda dan hitung secara cermat. Sistem penjualan kredit memang sebuah cara yang sangat cepat untuk meledakkan omset Anda. Tetapi kalau Anda tidak cermat dalam menerapkan konsep penjualan ini, bisa berabe ntar. Gud lak…

(sumber gambar : jpmi.or.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

seven − 2 =