Seni Menjual Anda Buruk, 72% Pelanggan Anda Dipastikan Hilang !!

0
670
Seni Menjual Anda Buruk, 72% Pelanggan Anda Dipastikan Hilang !!

Seni Menjual Anda Cerminan Omset Anda – Beberapa hari yang lalu saya dapat laporan dari rekan bisnis saya bahwa ada “limpahan” konsumen dari “tetangga sebelah” yang membeli mesin giling daging kami. Konsumen tersebut marah-marah karena ia merasa “dicuekin”. Kronologisnya sederhana…

Awalnya ia datang ke sebuah toko mesin “X” dengan maksud membeli sebuah mesin giling daging untuk standar rumah tangga. Mesin tersebut harganya tidak terlalu mahal, berkisar ratusan ribu rupiah saja. Ia menemui dengan sales toko mesin tersebut dan meminta keterangan lebih lanjut tentang mesin giling daging tersebut.

Kemudian si sales menerangkan kepada calon konsumen tadi spesifikasi mesin giling daging tersebut. Beberapa saat kemudian, datang calon konsumen lain yang ke toko mesin “X” tersebut. Ternyata ia datang untuk membeli sebuah mesin yang nilai nominalnya lebih besar dari calon konsumen yang pertama tadi. Walhasil, si sales langsung melayani calon konsumen yang datang belakangan tadi.

Calon konsumen yang ingin membeli mesin giling daging tadi protes, “Lho mas, saya ini juga mau beli. Saya belum jelas. Mbok saya dilayani dulu”… Tapi si sales tersebut tetap “cuek”. Ia tetap fokus kepada calon konsumen yang kedua tadi. Mungkin karena harga mesinnya besar, komisi yang ia dapatkan juga besar.

Akhirnya calon konsumen yang pertama kesal dan memutuskan untuk datang ke toko mesin saya. Sambil marah-marah ia berkata, “Masak iya mas… saya datang mau beli mesin malah dicuekin gara-gara orang lain beli mesin lebih besar. Ya udah, aku pindah kesini saja. Eh, sudah pelayanannya nggak enak, harganya lebih mahal lagi !!”.

Nah, dari contoh di atas, menjual barang itu perlu seni… seni menjual produk. Bukan hanya teknis cara menjual produk atau cara menjual barang. Apa seninya? Salah satunya adalah seni melayani orang. Semua orang tidak suka “dicuekin”. Entah dalam proses pembelian produk atau hanya sekedar berbicara, intinya tetap sama. Mereka tidak mau “dicuekin”.

Dan seni menjual model yang satu ini (melayani orang) itu tidak akan bisa berhasil kalau Anda tidak “tulus”. Contohnya si sales tadi. Ia tidak tulus melayani si pembeli. Yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar “bonus penjualannya” besar. Kalau ia tulus dalam melayani, saya pastikan ia akan terus menjelaskan kepada calon konsumen yang pertama tadi sampai si calon tersebut benar-benar paham akan produk yang akan dibelinya.

Dan efeknya sangat berbahaya. Jika hal tersebut terus ia lakukan, berapa closing yang hilang tiap harinya. Itu belum seberapa. Nama baik toko mesin tersebut taruhannya. Apalagi jika mereka adalah PELANGGAN Anda, bukan pembeli coba-coba. Data membuktikan bahwa ada 4 sebab mengapa pembeli “hengkang” dari bisnis langganan :

  • Sebanyak 14% mengalami ketidakpuasan terhadap kualitas produk atau layanan.
  • Sebanyak 90% lainnya karena harga.
  • Sebanyak 5% karena alasan lain, misalnya meninggal dunia, berpindah tempat tinggal atau tidak lagi membutuhkan produk atau layanan tertentu.
  • Terakhir, sebesar 72% karena ketidakpedulian peyedia barang atau jasa.

Maka dari itu, sebelum dan setelah Anda mendapatkan seorang pelanggan, hargai mereka. Perhatikan mereka dan layani mereka walaupun mereka sekedar bertanya kepada Anda. Dan disini diperlukan ketrampilan khusus, yaitu seni menjual atau teknik menjual tertinggi… melayani orang lain. Rubah mereka menjadi seorang loyal customer yang akan merekomendasikan jasa atau produk Anda ke orang lain.

Saat mereka menghubungi Anda, sambut mereka dengan hangat, ramah dan tunjukkan rasa senang menerima telepon mereka serta efisien dalam menerangkan. Ingat, seni melayani pelanggan itu sering dilupakan orang. Apalagi jika mereka hanya sekedar “bertanya” kepada Anda. Lakukan semua itu seperti layaknya Anda melakukan semua “kebaikan” tersebut kepada istri atau anak Anda… TULUS !!

Pepatah dalam bahasa Inggris berkata :

When should you tell your partner that you care about them? Before somebody else does !!

Artinya adalah “Kapan seharusnya kita mengatakan kepada pasangan bahwa kita peduli kepadanya? Sesegera mungkin sebelum orang lain melakukannya !!”

So, pelajarilah seni menjual yang satu ini dengan baik, maka Anda akan memenangkan persaingan. Seperti pepatah saya di awal pembahasan ini, “Seni Menjual Anda Cerminan Omset Anda”, maka pelajari dan praktekkanlah dengan tulus bagaimana melayani orang lain dengan baik. Semoga bermanfaat…

(sumber gambar : www.creativelive.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

12 − 1 =